Pages

Minggu, 11 Mei 2014

Saat moral dipertanyakan....

Seperti dapat kita lihat pada gambar di atas, terlihat beberapa orang yang duduk di kursi penumpang bis, tetapi apakah anda tersadar, bahwa seseorang yang tidak mendapatkan kursi tersebut adalah seorang penyandang disabilitas. Dan dapat anda lihat bahwa terdapat tanda kursi penumpang diutamakan untuk penyandang disabilitas, orang tua, dan lain-lain.

Melalui sedikit contoh tadi, timbul suatu pertanyaan, dimanakah moral kita?? Moral sendira memiliki pengertian bahwa moral adalah Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. 

Tapi apakah definisi tersebut sesuai dengan fakta yang ada di gambar tersebut? Sungguh ironis memang bahwa di negara ini, sikap dan perilaku amoral  semakin tumbuh dan berkembang, mengikis kesadaran hati dan nurani manusia yang berbanding terbalik dan mulai langka, disamping dari gambar diatas, dapat kita lihat banyaknya kasus korupsi, pelanggaran HAM yang belum terungkap, dan yang paling heboh belakangan ini adalah maraknya kasus pelecehan seksual, yang belakangan ini sering dilakukan terhadap anak-anak, seolah-olah kembali menegaskan pertanyaan, dimanakah moral kita?

Manusia adalah makhluk yang paling dimuliakan, tetapi dengan melihat peristiwa-peristiwa belakangan ini, sepertinya pernyataan itu menjadi suatu hal yang dipertanyakan, bukankah Tuhan sendiri sudah menegur manusia, terutama di Indonesia belakangan ini, melalui bencanaalam banjir, gempa, gunung meletus, dan sebagainya,. Tetapi kembali manusia seakan tidak pernah puas, dan tidak bersyukur akan karunia yang Tuhan telah berikan.

Salah siapa? Merupakan suatu pertanyaan yang sering dilontarkan. Ini karena pemerintah... ini karena si ini,... ini karena si anu.... kembali ditegaskan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, ketika seseorang bersalah,baik besar atau kecilpun dia langsung dibully secara mentah-mentah. Sesuai dengan para pepatah katakan, semut di seberang lautan terlihat, tetapi gajah di depan mata tidak terlihat, kembali manusia harus instropeksi dir, melihat ke dalam dirinya sendiri. Apakah saya sudah bermoral??

Sebab untuk membuat masyarakat yang bermoral diperlukan kesadaran akan diri masyarakat itu sendiri apakah ingin menjadi orang baik atau tidak? Jangan menyalahkan pemerintah dan orang lain, melainkan kita harus saling bekerjasama, berkonstribusi aktif, agar dapat membentuk masyarakat yang bermoral, dan berbudi luhur, sesuai dengan bunyi sila Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

0 komentar:

Posting Komentar